Tokoh Pendiri Kampung Pisang, Ibu Ludia Bane, Dimakamkan di Bontang

Bontang, 15 Februari 2025 – Masyarakat Kampung Pisang, Bontang, menggelar upacara pemakaman untuk Ibu Ludia Bane, salah satu tokoh yang turut mendirikan kampung tersebut sejak merantau ke Bontang pada tahun 1984. Beliau wafat pada 16 Januari 2024, dan prosesi pemakaman dilaksanakan pada Sabtu, 15 Februari 2025.

Ibu Ludia Bane, bersama beberapa tokoh lainnya seperti Bapak Yohanes Guling, Bapak Yohanes Romba, Bapak Yohanes Pondok Rate, Bapak Martin Karno, Bapak Rapan, Bapak Yohanes Rombe, Bapak Markus Lambe, dan Ambe Rapat, berperan dalam membangun Kampung Pisang. Keberadaan mereka menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan wilayah tersebut di Bontang.

Almarhum meninggalkan enam orang anak yang hingga kini menetap di berbagai daerah. Meskipun tinggal berjauhan, mereka tetap menjaga komunikasi dan menghadiri prosesi pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang tua mereka. Kepergian Ibu Ludia Bane menjadi momen refleksi bagi keluarga dan masyarakat tentang nilai perjuangan dan dedikasi yang telah beliau berikan.

Prosesi pemakaman berlangsung khidmat, dihadiri oleh keluarga, kerabat, serta masyarakat sekitar. Upacara diawali dengan penghormatan terakhir dan doa bersama, dipimpin oleh tokoh agama setempat. Banyak warga yang hadir untuk memberikan penghormatan sebagai bentuk apresiasi atas jasa-jasa almarhum dalam membangun komunitas di Kampung Pisang.

Kepergian ibu Ludia Bane menjadi kehilangan besar bagi masyarakat, mengingat dedikasi dan kontribusinya dalam membangun kehidupan sosial dan ekonomi di Kampung Pisang. Sejak masa perantauannya, beliau dikenal sebagai sosok pekerja keras yang berperan dalam membuka peluang bagi warga setempat untuk berkembang.

Dengan pemakaman ini, diharapkan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh almarhum tetap hidup di tengah masyarakat. Semangat kebersamaan dan kerja keras yang beliau tanamkan di Kampung Pisang diharapkan terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam menjaga persatuan dan membangun daerah mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *