Ketua KNPI Balikpapan: Jangan Ambil Hak Rakyat Kecil, Pertamina Diminta Sediakan Gas Melon Non-Subsidi

Balikpapan, 13 Januari 2025 – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Balikpapan, Muhammad Fadli, dengan tegas menyerukan kepada masyarakat mampu agar tidak membeli gas elpiji 3 kilogram (gas melon) yang sebenarnya ditujukan untuk warga kurang mampu. Menurutnya, subsidi pemerintah harus digunakan dengan tepat dan tidak menjadi sasaran empuk bagi kelompok yang sebenarnya tidak membutuhkan.

“Kami meminta masyarakat yang secara ekonomi mapan untuk bijak. Gas melon ini adalah hak saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan. Jangan sampai mereka kesulitan hanya karena ulah kita,” ujar Fadli saat konferensi pers pagi tadi.

Fadli juga menyoroti masalah kelangkaan gas melon yang sering terjadi di Balikpapan. Ia menduga, salah satu penyebabnya adalah masih banyaknya pihak yang tidak berhak, namun tetap membeli gas subsidi tersebut.

Sebagai solusi jangka panjang, Fadli mendorong Pertamina untuk segera menghadirkan gas elpiji 3 kilogram versi non-subsidi. “Kalau ada opsi non-subsidi, masyarakat mampu tetap bisa menggunakan gas melon tanpa mengambil jatah saudara-saudara kita yang membutuhkan,” katanya.

Fadli juga meminta pemerintah daerah dan Pertamina memperketat pengawasan distribusi gas melon, agar subsidi benar-benar sampai kepada mereka yang berhak. Ia bahkan menegaskan, KNPI Balikpapan siap turun langsung untuk membantu sosialisasi kepada masyarakat.

“Kami di KNPI siap bekerja sama dengan Pertamina dan pemerintah daerah untuk mengedukasi masyarakat. Ini soal keadilan, dan kita semua punya tanggung jawab menjaga hak rakyat kecil,” tegasnya.

Rini (34), seorang warga Balikpapan, mengaku setuju dengan gagasan tersebut. Menurutnya, penyediaan gas melon non-subsidi bisa menjadi solusi yang baik, terutama bagi mereka yang mampu. “Kalau ada gas 3 kilogram non-subsidi, saya rasa bagus. Yang penting harga masih terjangkau,” katanya.

Hingga saat ini, pihak Pertamina belum memberikan tanggapan resmi terkait usulan ini. Namun, dorongan dari berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat langkah Pertamina untuk menghadirkan gas melon non-subsidi, sehingga masalah kelangkaan dan penyalahgunaan subsidi bisa diatasi dengan lebih efektif. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *